Nama : M.ANDRI SYAHPUTRA
Tgl Lahir : 03-SEPTEMBER-1995
Alamat :SENAMA NENEK
Agama :ISLAM
Cita-Cita : PENGUSAHA
Hobi :TRAVELLING
Kutipan :JANGAN PERNAH BERHENTI UNTUK
MENCOBA,SEBELUM BERHASIL,,,,,
Senin, 30 April 2012
Rabu, 11 April 2012
Cara memperbaiki kode error 5200 pada printer iP2770
Berikut ini adalah langkah-langkah
untuk mengatasi error 5200 padai printer iP2770 pada saat proses pencetakan
akan dilakukan :
- Printer dalam keadaan mati dan kabel listrik terpasang.
- Tekan tombol RESUME selama 3 detik ( tetap ditahan ) lalu tekan tombol POWER sampai lampu hijau menyala.
- Lepas tombol RESUME, tombol POWER tetap ditahan.
- Tombol POWER masih dalam keadaan ditahan, tekan tombol RESUME 5 kali. (Led akan menyalan bergantian orange, hijau .. dan nyala terakhir adalah orange).
- Kemudian lepas kedua tombol secara bersamaan.
- Led akan blink sesaat kemudian akan nyala hijau.
- Komputer akan mendeteksi hardware printer baru, abaikan saja dan tunggu sesaat sampai selesai pendeteksian printer baru tersebut.
- Matikan printer dengan menekan tombol POWER.
- Tekan kembali tombol POWER maka printer menyala kembali dan siap untuk digunakan kembali.
Namun demikian cara yang saya
lakukan mengatasi error 5200 pada printer iP2770
tersebut adalah dengan cara sebagai berikut :
- Hidupkan printer, dan printer akan terlihat normal.
- Jalankan printer dengan cara mencetak dokumen atau test print, maka akan terlihat pada windows kecil pesan error 5200.
- Buka tutup printer, maka cartridge akan ketengah. Pada posisi ini cabut kabel listrik tanpa menekan tombol on-off ( tombol power ).
- Lepas semua cartridge dari tempatnya dan biarkan tutupnya tetap terbuka.
- Pasang kembali kabel printer dan hidupkan printer.
- Head akan bergeser dan menabrak kekiri dan kekanan karena tutupnya masih terbuka, namun akanberhenti ditengah.
- Pasang kembali semua cartridge, dan tutup dengan benar.
- Printer akan kembali normal.
Semoga bermanfaat.
Senin, 02 April 2012
PENGERTIAN WIRE LESS
Dah lama ne gag pernah
posting…..
Enaknya posting apa yaw….. Ez, mumpung ne baru dapet tugas ngebuat makalah wireless, skalian aja ngebuat postingannya… hehehehe….
Tapi yang di bahas kali ini bukan cara konfigurasi wireless ataupun standar wireless, tetapi mulai dari pengertian dan sejarah wireless terlebih dulu…. Heeheehee…^_^
Pengertian wireless sendiri adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media perantara pengganti kabel. Dewasa ini teknologi wireless berkembang sanat pesat sekali, secara kasat mata dapat kita lihat dengan semakin banyaknya penggunaan telepon sellular, disamping itu berkembang juga teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet.
Sedangkan sejarah wireless itu sendiri pertama kali muncul pada akhir tahun 1970-an. IBM mengeluarkan hasil percobaannya dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) untuk menguji WLAN RF. Kedua perusahaan ini hanya mencapai 100 Kbps data rate. Karena mereka tidak memenuhi standar IEEE 802-1 Mbps LAN yang bukan produk yang dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific dan Medis (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2.400-2483,5 MHz dan 5725-5850 MHz tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN komersial memasuki tahapan serius. Kemudian tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spektrum tersebar (SS) pada pita ISM, terlisensi frekuensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate > 1 Mbps.
Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi atau standar WLAN pertama adalah kode 802,11. Peralatan yang sesuai standar 802,11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4 GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps.
Selanjutnya pada bulan Juli 1999, IEEE mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b kembali. Teori kecepatan transfer data yang dapat mencapai maksimum adalah 11 Mbps. Kecepatan transfer data yang sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802,3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah potensi gangguan dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi yang sama.
Hampir pada waktu yang bersamaan, spesifikasi IEEE 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5 Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data hingga 54Mbps teoritis maksimum. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sulit untuk menembus dinding atau penghalang lain. Jarak untuk mencapai gelombang radio yang relatif pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun, saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar itu.
Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi kode 802.11g yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan teori kecepatan transfer data hingga 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling komunikasi. Misal, sebuah komputer yang menggunakan jaringan kartu 802.11g dapat memanfaatkan akses point 802.11b, dan sebaliknya.
Yang terakhir tahun 2006, teknologi 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan 802.11b dan 802.11g. Teknologi yang dibawa dikenal dengan sebuah istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi terbaru Wi-Fi. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. The "Pre-" menyatakan "Prestandard versi 802.11n." MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan meningkatkan jumlah klien Anda tersambung. Tembus MIMO kekuasaan penghalang lebih baik dari lingkup yang lebih luas. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi di setiap sudut kamar yang sudah ada. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan pendahulunya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802,11a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data 108Mbps.
Demikian postingan kali ini yang membahas tentang pengertian singkat tentang wireless dan sejarahnya. semoga bermanfaat... ^_^
Enaknya posting apa yaw….. Ez, mumpung ne baru dapet tugas ngebuat makalah wireless, skalian aja ngebuat postingannya… hehehehe….
Tapi yang di bahas kali ini bukan cara konfigurasi wireless ataupun standar wireless, tetapi mulai dari pengertian dan sejarah wireless terlebih dulu…. Heeheehee…^_^
Pengertian wireless sendiri adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai media perantara pengganti kabel. Dewasa ini teknologi wireless berkembang sanat pesat sekali, secara kasat mata dapat kita lihat dengan semakin banyaknya penggunaan telepon sellular, disamping itu berkembang juga teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet.
Sedangkan sejarah wireless itu sendiri pertama kali muncul pada akhir tahun 1970-an. IBM mengeluarkan hasil percobaannya dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) untuk menguji WLAN RF. Kedua perusahaan ini hanya mencapai 100 Kbps data rate. Karena mereka tidak memenuhi standar IEEE 802-1 Mbps LAN yang bukan produk yang dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific dan Medis (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2.400-2483,5 MHz dan 5725-5850 MHz tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN komersial memasuki tahapan serius. Kemudian tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spektrum tersebar (SS) pada pita ISM, terlisensi frekuensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate > 1 Mbps.
Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi atau standar WLAN pertama adalah kode 802,11. Peralatan yang sesuai standar 802,11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4 GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps.
Selanjutnya pada bulan Juli 1999, IEEE mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b kembali. Teori kecepatan transfer data yang dapat mencapai maksimum adalah 11 Mbps. Kecepatan transfer data yang sebanding dengan Ethernet tradisional (IEEE 802,3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah potensi gangguan dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi yang sama.
Hampir pada waktu yang bersamaan, spesifikasi IEEE 802.11a yang menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan 5 Ghz, dan mendukung kecepatan transfer data hingga 54Mbps teoritis maksimum. Gelombang radio yang dipancarkan oleh peralatan 802.11a relatif sulit untuk menembus dinding atau penghalang lain. Jarak untuk mencapai gelombang radio yang relatif pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis, 802.11b tidak kompatibel dengan 802.11a. Namun, saat ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat peralatan yang mendukung kedua standar itu.
Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi kode 802.11g yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz dengan teori kecepatan transfer data hingga 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling komunikasi. Misal, sebuah komputer yang menggunakan jaringan kartu 802.11g dapat memanfaatkan akses point 802.11b, dan sebaliknya.
Yang terakhir tahun 2006, teknologi 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan 802.11b dan 802.11g. Teknologi yang dibawa dikenal dengan sebuah istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi terbaru Wi-Fi. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. The "Pre-" menyatakan "Prestandard versi 802.11n." MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan meningkatkan jumlah klien Anda tersambung. Tembus MIMO kekuasaan penghalang lebih baik dari lingkup yang lebih luas. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai perlatan Wi-Fi di setiap sudut kamar yang sudah ada. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan pendahulunya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802,11a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data 108Mbps.
Demikian postingan kali ini yang membahas tentang pengertian singkat tentang wireless dan sejarahnya. semoga bermanfaat... ^_^
Kelebihan dan Kekurangan Wireless
Kelebihan Wireless
Wireless LAN menawarkan beberapa kelebihan seperti
produktivitas, kenyamanan, dan keuntungan dari segi biaya bila dibandingkan
dengan jaringan kabel tradisional.
· Mobility : Sistem wireless LAN bisa menyediakan user dengan informasi
access yang real-time, dimana saja dalam suatu organisasi. Mobilitas semacam
ini sangat mendukung produktivitas dan peningkatan kualitas pelayanan apabila
dibandingkan dengan jaringan kabel
· Installation Speed and Simplicity : Instalasi sistem
wireless LAN bisa cepat dan sangat mudah dan bisa mengeliminasi kebutuhan
penarikan kabel yang melalui atap atau pun tembok.
· Installation Flexibility : Teknologi wireless
memungkinkan suatu jaringan untuk bisa mencapai tempat-tempat yang tidak dapat
dicapai dengan jaringan kabel.
· Reduced Cost-of-Ownership : Meskipun investasi awal
yang dibutuhkan oleh wireless LAN untuk membeli perangkat hardware bisa lebih
tinggi daripada biaya yang dibutuhkan oleh perangkat wired LAN hardware, namun
bila diperhitungkan secara keseluruhan, instalasi dan life-cycle costnya, maka
secara signifikan lebih murah. Dan bila digunakan dalam lingkungan kerja yang
dinamis yang sangat membutuhkan seringnya pergerakan dan perubahan yang sering
maka keuntungan jangka panjangnya pada suatu wireess LAN akan jauh lebih besar
bila dibandingkan dengan wired LAN.
· Scalability : Sistem wireless LAN bisa dikonfigurasikan dalam berbagai macam
topologi untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang beragam. Konfigurasi dapat
dengan mudah diubah Mulai dari jaringan peer-to-peer yang sesuai untuk jumlah
pengguna yang kecil sampai ke full infrastructure network yang mampu melayani
ribuan user dan memungkinkan roaming dalam area yang luas.
Kekurangan wireless
Kelemahan jaringan wireless secara umum dapat dibagi menjadi 2
jenis, yakni
· kelemahan pada
konfigurasi dan
· kelemahan pada jenis
enkripsi yang digunakan.
Salah satu contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi karena
saat ini untuk membangun sebuah jaringan wireless cukup mudah. Banyak vendor
yang menyediakan fasilitas yang memudahkan pengguna atau admin jaringan
sehingga sering ditemukan wireless yang masih menggunakan konfigurasi wireless
default bawaan vendor. Penulis sering menemukan wireless yang dipasang pada
jaringan masih menggunakan setting default bawaan vendor seperti SSID, IP
Address , remote manajemen, DHCP enable, kanal frekuensi, tanpa enkripsi bahkan
user/password untuk administrasi wireless tersebut. WEP (Wired Equivalent
Privacy) yang menjadi standart keamanan wireless sebelumnya, saat ini dapat
dengan mudah dipecahkan dengan berbagai tools yang tersedia gratis di internet.
WPA-PSK dan LEAP yang dianggap menjadi solusi menggantikan WEP, saat ini juga
sudah dapat dipecahkan dengan metode dictionary attack secara offline.
Jenis-jenis wireless
1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel
melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu
daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa
antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa
telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second
generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for
Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code
Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi
dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar
global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam
mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.
2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)
Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi
nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya,
antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas),
dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang
sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi
jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis
kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya
infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang
memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak
diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti
multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint
distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE
802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi
bagi teknologi-teknologi tersebut.
3. Wireless Local Area Networks (WLAN)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan
nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan
gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe).
WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel
permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen
bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi
yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara.
Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio
atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai
bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam
lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam
area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan
sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke
sumber daya jaringan.
Pada tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk WLAN,
yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits per
second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang dominan
saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4
gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya adalah 802.11a, yang mana
menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi
5 GHz.
4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)
Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu
jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler
atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal
operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar
orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci
dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan
teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk
mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat
ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini
digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group
(SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun
1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat
dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.
Untuk menstandarisasi pembangunan dari teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas, konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan jaringan 802.11.
Sumber:
Modul Teknologi Informasi & Komunikasi
Keuntungan Wireless
(Wi-Fi) :
- Pemakai tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarak jangkauan dari satu titik pemancar WIFI.
- Jarak pada sistem WIFI mampu menjangkau area 100 feet atau 30M radius. Selain itu dapat diperkuat dengan perangkat khusus seperti booster yang berfungsi sebagai relay yang mampu menjangkau ratusan bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Bahkan hardware terbaru, terdapat perangkat dimana satu perangkat Access Point dapat saling merelay (disebut bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik sehingga memperjauh jarak jangkauan dan dapat disebar dibeberapa titik dalam suatu ruangan untuk menyatukan sebuah network LAN.
- Perangkat wireless untuk teknologi wireless Wi-Fi ini sudah umum digunakan dan harganya sudah menjadi relatif murah.
- Sebagian besar notebook tipe terbaru sudah dilengkapi dengan perangkat network wireless dengan teknologi Wi-Fi ini.
- Area jangkauan yang lebih fleksible dikarenakan tidak dibatasi oleh jaringan distribusi seperti bila menggunakan kabel UTP maupun fiber optic. Secara teoritis dengan daya pancar 100mW sudah dapat menjangkau area (berbentuk lingkaran) 1 - 2 km didukung dengan tinggi tower yang memadai.
- Dengan WiFi, yang 54Mbps adalah agregat (yaitu jumlah) dari bandwidth yang tersedia dalam dua arah sehingga Anda hanya benar-benar mendapatkan sekitar 10 atau 15Mbps di setiap arah sekali overhead dibawa keluar.
- Memungkinkan Local Area Network untuk di pasang tanpa kabel, hal ini juga sekaligus akan mampu mengurangi biaya untuk pemasangan dan perluasan jaringan. Selain itu juga Wi-Fi dapat dipasang di area yang tidak dapat di akses oleh kabel, seperti area outdoor.
- Wi-Fi merupakan pilihan jaringan yang sangat ekonomis karena harga paket ship Wi-Fi yang terus menurun
- Produk Wi-Fi tersedia secara luas di pasaran.
- Wi-Fi adalah kumpulan standard global di mana klien Wi-Fi yang sama dapat bekerja di negara-negara yang berbeda di seluruh dunia.
- Protocol baru untuk kualitas pelayanan damn mekanisme untuk penghematan tenaga membuat Wi-Fi sangat cocok untuk alat yang bentuknya sangat kecil dan aplikasi yang latency-sensitif (contohnya : suara dan video).
- Network ini di design untuk punya symetric up and down speed.
Kekurangan
Wireless (Wi-Fi) :
Jaringan
Wi-Fi bukanlah produk yang tidak memiliki kelemahan. Paparan kelemahan disini
adalah bila dibandingkan dengan jaringan kabel. Kelemahan jaringan wireless
secara umum dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni kelemahan pada konfigurasi dan
pada jenis enkripsi yang digunakan. Contoh penyebab kelemahan pada konfigurasi
adalah karena terlalu mudahnya membangun sebuah jaringan wireless. Karena Wi-Fi
menggunakan teknologi tanpa kabel, maka pancarannya dapat diterima oleh setiap
individu yang berada di dalam lingkungan penerimaan. Jika AP tidak dipasang
dengan sempurna, ia akan menjadi ancaman untuk sistem komputer yang berada di
dalam jaringan tersebut. Walaupun kecepatan Wi-Fi adalah 11Mbps, ia jarang bisa
sampai ke tahap tersebut disebabkan oleh gangguan gelombang radio di kawasan
sekitarnya.
Intinya,
kelemahan Wi-Fi adalah :
- Untuk menggunakan WiFi kita harus ada di area yang dijangkau oleh WiFi atau istilahnya ‘hotspot’.
- Area jangkauan WiFi masih kecil, sinyalnya kurang bisa menembus tembok.
- Access Point lebih mudah disusupi virus.
- Pertukaran data gampang disadap.
- Penggunaan baterai relative lebih tinggi apabila dibandingkan dengan penggunaan standar, sehingga menyebabkan baterai cepat lemah atau habis (mempersingkat daya tahan baterai) dan menyebabkan panas.
- Bentuk Wireless enkripsi standar yang paling terkemuka. Wired Equivalent Privacy atau di persingkat WEP, telah menunjukkan fakta bahwa ia dapat di hancurkan (dikacaukan sinyal atau frekuensinya) meskipun telah di konfirmasikan secara benar.
- Jaringan Wi-Fi bisa di monitor dan di gunakan untuk membaca dan menduplikasikan data (termasuk di dalamnya data-data pribadi) yang disalurkan melalui jaringan ketika tidak ada akses tertutup, seperti VPN. Jika tembok batas akses Wi-Fi tidak terproteksi secara kuat untuk sebatas pada pemakai intern, maka network Wi-Fi bisa di akses bebas ber-internet.
Keuntungan
penggunaan Kabel (Cable) adalah :
- Investasi pada sisi pelanggan lebih murah.
- Kecepatan transmisi data lebih tinggi dibanding Wi-FI (10-100Mbps).
- Aplikasi yang dimanfaatkan bisa lebih banyak dikarenakan bandwidthnya yang tinggi (gameonline, file sharing, video streaming, dll).
- Tidak rentan terhadap penyadapan data dibanding teknologi wireless.
- Dengan Kabel, kecepatan yang dikutip dalam Mbps (ke bawah atau ke atas).
Kelemahan
kabel STP adalah :
- Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
- Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya acoecrosstalka dan sinyal acoenoisea
- Harganya cukup mahal.
Langganan:
Postingan (Atom)